Jumat, 17 Oktober 2008

Aqiqah, sembelih sendiri ato subkontrak???


Kemarin kami sekeluarga datang ke acara Aqiqahnya putra kedua dari adiknya suami (baca : keponakan), acara bertempat di Pasuruan. Bayi lucu itu diberi nama " M. Dzulfahmi Tjakib Kurniawan". Lucunya dia punya 3 buah unyeng-unyeng, satu di atasnya dahi dan dua lagi disisi kepala kanan kiri. Jadi rambut bagian atasnya berbentuk jambul ala changcuter. Karena berjenis kelamin cowok, maka sesuai ajaran islam mereka menyembelih 2 ekor kambing.
Dulu pas "ANCHA" lahir, kami sekeluarga mengadakan acara serupa dengan menyembelih kambing 2 ekor dan mendatangkan orang-orang yang biasa masak atau mengolah makanan tersebut. Dari pengalaman yang pertama itulah kami belajar banyak hal, karena diolah disekitar rumah maka sampai acara selesai, rumah dan isinya seolah masih menyisakan bau kambing, dan daging olahan tersebut, sampai-sampai beberapa hari kita sekeluarga nggak doyan makan.
kalo untuk "KHEYSA", kami memesan 1 ekor kambing dari suatu tempat yang udah biasa melayani acara aqiqah. Kami sendiri yang memilih kambingnya, lalu mereka memasak, mengolah, lalu mengirimkannya ke alamat kami untuk bisa disajikan pada para tamu. Walaupun harganya jauh lebih mahal tapi ada kepuasan tersendiri yaitu rumah tetap bersih tanpa bau kambing yang tersisa.
Note : kalo ini foto-foto Kheysa pas masih "Baby"

Tidak ada komentar: